Salah satu hal yang diwariskan nenek moyang kita adalah adat istiadat yang jika tidak dilakukan, kita akan mendapat ancaman sangsi baik secara moril maupun materil. Namun saat kita menjadi orang Kristen yang lahir baru, seringkali kita diperhadapkan antara tetap melakukan tradisi adat tersebut atau meninggalkannya?
Berikut, hal-hal apa saja yang perlu kita lakukan berkaitan dengan adat :
Mengenal Adat
Tak kenal maka tak sayang. Ungkapan ini pun berlaku untuk adat. Sebelum memutuskan untuk melakukan atau tidak, kita harus tahu betul makna yang terkandung dalam sebuah adat. Nilai-nilai apakah yang ingin disampaikan lewat adat tersebut, apakah aktivitas tersebut bertentangan dengan firman Tuhan atau tidak.
Ada beberapa adat-istiadat yang sarat praktik okultisme, baik itu terlihat nyata seperti penyembahan berhala dan penyembahan roh-roh nenek moyang maupun yang tersamarkan, seperti penggunaan simbol atau lambang tertentu yang terkesan biasa namun memiliki makna okultisme. Untuk itu, mengetahui adat secara detil sangat membantu kita untuk terhindar dari kutuk akibat praktik okultisme.
Adat Dan Alkitab
Segala sesuatu diperbolehkan, namun tidak segala sesuatu berguna dan membangun (1 Korintus 10:23). Setelah kita mengetahui nilai-nilai yang disampaikan lewat adat tersebut, kita harus melihatnya dari kacamata kristiani. Apakah adat tersebut bertentangan dengan nilai-nilai kristiani, manfaat apakah yang bisa kita dapat dari adat tersebut baik secara materil maupun non materil.
Manfaat materil yang bisa kita peroleh seperti uang, tanah, makanan dan sebagainya, sedangkan manfaat non materil kita bisa mendapat kekerabatan, penghormatan dan sebagainya. Kita harus mempertimbangkan hal ini untuk memutuskan meninggalkan adat atau bertahan.
Mencintai Atau Menghormati
Jika adat yang berlaku tidak bertentangan dengan nilai kristiani dan bersifat membangun kita pun akan mudah mencintai adat tersebut. Namun jika sebaliknya yang terjadi, kita harus tetap belajar untuk menghormati adat tersebut. Sebagai bentuk penghormatan, kita harus tetap aktif membantu ketika keluarga besar sedang mempersiapkan acara adat.
Jika kita tidak menunjukan penghormatan, orang lain khususnya keluarga besar kita tidak akan bisa melihat teladan hidup dan kasih Kristus yang kita bagikan karena kita akan dianggap memisahkan diri dari mereka.
Sebagai orang percaya kita harus cerdik dalam menempatkan diri, kita tidak bisa memaksa orang-orang untuk menerima Kristus dan meninggalkan adat-istiadat yang telah mereka pegang teguh dari masa ke masa. Sebaliknya kita harus bisa bersikap seperti rasul Paulus yang bisa beradaptasi dengan berbagai situasi masyarakat, baik Yahudi maupun bukan Yahudi. Hal ini dilakukan semata-mata agar bisa memenangkan banyak orang (1 Korintus 9 : 20-23).
Sumber : jawaban.com-vcahyonoputri